Menariknya, acara peluncuran V9 sendiri dimeriahkan beberapa artis dan penyanyi terkenal di Indonesia, termasuk brand ambassador V9 saat ini. Bahkan pihak Vivo pun mengajak 12 stasiun Televisi untuk menyiarkannya ke seluruh tanah air.
Berbeda dengan V7 yang menggunkana layar penuh beraspek rasio 18:9, Vivo V9 ini menggunakan layar dengan aspek rasio 19:9 yang memenuhi bagian depannya. Tak lupa, poni atau notch yang sedang tren di bagian atas depannya pun turut dihadirkan.
Sementara itu, pastinya kamu akan bertanya mengenai peningkatan apa saja sih yang hadir pada Vivo V9 dibandingkan V7 terdahulu. Untuk itu, bagi kamu yang penasaran dengan kelebihan, kekurangan, desain, dan fitur yang ditawarkan oleh smartphone ini maka dapat melihat review yang telah saya buat sebagai berikut ini :
Desain & Layar Penuh Berponi
Sejak Apple merilis iPhone X dengan layar penuh berbezel tipis dan memiliki poni, hampir banyak vendor di dunia yang mulai beralih dari smartphone berlayar penuh saja menjadi layar penuh dengan poni atau notch di bagian depannya.
Hal ini pun terlihat dari bahasa desain yang diberikan pada Vivo V9 dengan menggunakan layar penuh 6,3 inci dengan resolusi Full HD+ (2.280 x 1.080 piksel), berteknologi IPS, dan beraspek rasio 19:9 yang memenuhi bagian depannya.
Apabila bagian atasnya memiliki poni atau notch yang menyerupai iPhone X, maka berbeda dengan bagian dagunya yang memiliki bentuk bezel mirip dengan Samsung Galaxy S8. Dengan kombinasi ini membuatnya berbeda dengan desain produk buatan Apple maupun Samsung.
Sekilas, poni di bagian atas dari Vivo V9 sendiri memiliki fungsi untuk menyimpan kamera depan, sensor, maupun lubang speaker. Beralih ke bagian kanannya terdapat tombol volume dan power yang disusun secara vertikal sehingga memudahkan saya untuk melakukan kombinasi screenshot hanya dengan satu tangan saja.
Sementara pada bagian kirinya terdapat SIM Tray yang berfungsi untuk menyimpan kartu SIM dan microSD. Selanjutnya, pada bagian belakangnya terdapat dua kamera utama lengkap dengan LED Flash yang disusun secara vertikal, sensor fingerprint, dan logo Vivo.
Pada saat saya memegang smartphone ini, bodi belakangnya terasa menggunakan bahan polycarbonate dengan cat yang memberikan kesan kaca. Namun saya lebih menyukai bodi belakang V7 yang menggunakan bahan polikarbonat dengan cat warna matte yang memberikan kesan mewah.
Selain itu, saya juga merasakan bahwa bagian layar dan bodi belakangnya seperti disambung layaknya OPPO F5. Berbeda dengan kesan ketika memegang Vivo V7 yang bodinya terasa menyatu antara layar dan bagian belakangnya.
Bisa dibilang bekas sidik jari dan debu mudah menempel pada bodi bagian belakangnya sehingga Vivo telah membekali V9 dengan casing Jelly tambahan dalam paket penjualannya. Uniknya, casing Jelly ini memiliki penutup pada port microUSB untuk mengurangi debu yang menempel maupun mencegah terkena cipratan air. Selain itu, terdapat juga earphone bawaan di dalam kardusnya.
Kamera Selfie 24 MP dan Dua Kamera Utama
Meskipun kamera depan dari V9 memiliki resolusi 24 MP yang hampir sama dengan V7, namun pihak Vivo mengklaim bahwa kualitas software dan hardware yang dibawanya lebih bagus sehingga dapat menghasilkan foto selfie atau wefie dengan lebih menarik.
Pada kamera depannya sendiri telah dibekali dengan beberapa mode, seperti Face Beauty, Take Photo, Group Selfie, Video, AR Sticker, HDR, dan Professional. Tak ketinggalan, fitur Portrait Bokeh pun dihadirkan dalam aplikasinya sehingga memungkinkan saya dapat menghasilkan foto selfie dengan efek bokeh (background blur) walaupun hanya menggunakan satu kamera depan.
Sementara itu, fitur Live Photo juga memungkinkan saya untuk dapat menghasilkan foto bergerak dalam waktu 3 detik. Bisa dibilang foto selfie yang dihasilkan oleh Vivo V9 ini memiliki kualitas bagus dalam kondisi cahaya cukup maupun berlimpah. Namun akan terdapat noise apabila mengambil foto dalam kondisi minim cahaya.
Beralih ke bagian belakangnya, Vivo V9 telah menyematkan dua kamera utama yang beresolusi 13 MP + 2 MP dengan aperture f/2.0, Phase Detection Autofocus, dan dual-LED Flash. Dengan kombinasi dua kamera utama ini memungkinkan saya dapat mengambil foto bokeh (background blur) dengan instan.
Bisa dibilang kamera utama 13 MP yang digunakan untuk menangkap objek utama, namun kamera utama 2 MP digunakan untuk melihat kedalaman jarak antara objek dan latar (background) sehingga dapat menghasilkan foto bokeh dengan baik.
Vivo pun menyematkan fitur Portrait Bokeh untuk kamera utamanya pada aplikasi bawaan sehingga memungkinkan saya dalam melakukan pengaturan aperture, mulai dari f/0.95 hingga f/16 untuk menciptakan tingkat bokeh sesuai keinginan. Bisa dibilang saya menyukai fitur ini karena dapat diatur sebelum atau sesudah mengambil foto.
Beberapa mode yang dihadirkan pada kamera utamanya, terdiri dari Face Beauty, Take Photo, Videos, AR Stickers, Panorama, Professional, Ultra HD, Doc, Slow Motion, dan Time Lapse. Bisa dibilang kualitas dua kamera utama dari Vivo ini bagus dan tajam. Apalagi mode HDR yang dimilikinya tergolong dapat menghasilkan warna yang cerah.
Performa
Vivo V9 telah dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon 450 Octa-core berkecepatan 1,8 GHz memiliki DNA dari Snapdragon 625 Octa-core 2 GHZ yang terkenal hemat dalam mengonsumsi daya baterai, namun memiliki performa yang bertenaga karena menggunakan teknologi proses 14nm.
Untuk mengimbangi kemampuan chipset tersebut, Vivo juga telah menyematkan RAM 4 GB dan storage internal 64 GB yang dapat ditambahkan microSD hingga 256 GB pada smartphone yang satu ini.
Bicara soal performanya, saya telah melakukan pengujian secara multitasking menjalankan aplikasi, SMS, chat, telepon, menonton video sesekali, dan memainkan game beberapa saat. Hasilnya Vivo V9 masih dapat menjalankannya dengan lancar selama pemakaian kapasitas RAM tidak mendekati batas akhir.
Untuk bermain game, seperti Mobile Legends, Arena of Valor, Dynasty Warrior, maupun Asphalt pun dapat berjalan lancar tanpa mengalami kendala karena memang chipset yang digunakan oleh smartphone ini memiliki DNA dari Snapdragon 625 yang bisa menjalankan game dengan lancar.
Dalam pengujian benchmark pun bisa dibilang skor Vivo V9 memuaskan karena berhasil mendapatkan 76.928 poin pada pengujian dengan AnTuTu benchmark. Sementara pada Geekbench, smartphone ini berhasil mendapatkan skor 760 poin dalam pengujian single-core dan 3.724 poin dalam pengujian multi-core. Dengan kata lain chipset Snapdragon 450 yang hadir dalam V9 sendiri tidak dapat dipandang remeh karena dapat dengan lancar menjalankan beberapa game maupun multitasking aplikasi.
Daya Tahan Baterai
Chipset Qualcomm Snapdragon 450 sendiri menggunakan teknologi proses 14nm sehingga daya tahan baterai yang hemat. Dengan teknologi yang sedikit lebih baru, bisa dibilang daya tahan baterai chipset ini lebih hemat dalam mengonsumsi energi dibandingkan Snapdragon 625.
Sementara itu, baterai Vivo V9 memiliki kapasitas yang mencapai 3260 mAh. Untuk mencoba daya tahan baterainya ini, saya mencoba melakukan hal yang saya sering lakukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti melakukan chat, SMS, telepon, bermain game, mengirimkan email, dan membuat dokumen.
Hasilnya, Vivo V9 ini mampu bertahan selama 10 jam 20 menit mulai dari kondisi baterai 100% hingga titik kritis 15%. Bisa dibilang hal ini sudah memuaskan saya karena tidak perlu membawa charger ketika mulai keluar dari rumah hingga kembali ke rumah lagi.
Tentu saja hasilnya akan berbeda-beda tergantung dari aktivitas yang sering dilakukan kamu terhadap smartphone ini. Sebagai catatan, saya menggunakan satu kartu SIM di jaringan 4G-LTE selama proses pengujian. Nantinya hasil daya tahan baterainya akan berbeda lagi apabila menggunakan dua kartu SIM sekaligus.
Sensor Fingerprint
Sejak Vivo V7+ dan V7 lahir dengan layar penuh, Vivo mulai menyematkan sensor fingerprint pada smartphone berjuluk Selfie Expert. Hal ini pun berlaku bagi Vivo V9 yang memiliki sensor tersebut di bagian belakangnya.
Selain dapat membuka kunci smartphone dengan cepat, sensor fingerprint ini dapat digunakan untuk mengunci aplikasi yang telah ditentukan. Bahkan sensor ini juga dapat memudahkan saya dalam mengambil foto selfie hanya dengan menyentuhkan sidik jari saja.
Face Access
Bisa dibilang fitur Face Access merupakan salah satu yang wajib hadir di smartphone yang rilis pada tahun 2018. Pihak Vivo sendiri mengklaim bahwa fitur ini mampu mengenali wajah hanya dalam waktu 0,1 detik saja.
Meskipun pada kenyataannya sedikit lebih lambat, namun saya rasa memang pemindaian wajah yang dilakukan oleh V9 ini bisa dibilang cepat. Pada cahaya yang cukup dan berlimpah, Face Access dapat mengenali wajah saya dengan baik.
Namun ketika dalam kondisi minim cahaya atau redup maka Vivo V9 akan sulit mengenali wajah saya. Sementara itu, Face Access ini tidak bisa bekerja dalam kondisi layar sedang istirahat sehingga saya perlu mengaktifkan fitur Raise to Wake agar layar menyala ketika saya mengayunkan smartphone dari saku baju maupun celana.
Long Screenshot
Hampir sama dengan seri Vivo V7 terdahulu, Vivo V9 ini memiliki kemampuan untuk mengambil gambar screenshot panjang atau biasa disebut scroll screenshot. Hal ini akan berguna ketika kamu ingin mengabadikan halaman web yang sedang dituju karena biasanya memiliki halaman yang panjang.
Sekilas, screenshot panjang ini memiliki batas maksimal 15 halaman untuk dijadikan satu gambar screenshot. Bagi kamu yang ingin mengaksesnya di Vivo V9 maka dapat langsung menyapu layar dari bawah layar ke atas dan selanjutnya memilih menu S-Caputre.
Nantinya kamu akan dihadapkan pada 4 pilihan menu yang terdiri dari Long Screenshot, Rectangular, Funny Screenshot, dan Screen Recording. Kemudian, kamu dapat memilih Long Screenshot dan memilih menu Next pada bagian kanan bawah smartphone. Setelah selesai maka dapat memilih menu Save.
Selain screenshot panjang, saya juga akan memberitahukan mengenai Funny Screenshot untuk mengambil screenshot dengan bentuk kotak, laso, pattern, maupun doodle, Rectangular yang berfungsi untuk mengambil screenshot dengan bentuk kotak, dan Screen Recording untuk merekam aktivitas yang dilakukan kamu pada layar smartphone.
Motorbike Mode
Fitur yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk dapat berkendara motor dengan nyaman tanpa harus menerima panggilan dari orang lain yang nantinya bisa diatur untuk langsung menolak. Selain itu, Motorbike Mode akan nonaktif apabila penggunaya telah berhenti dalam berkendara motor.
Smart Split
Fitur yang satu ini memungkinkan pengguna Vivo V9 dapat melakukan multitasking aplikasi dengan mudah, dimana dua aplikasi dapat berjalan dalam satu layar. Misalnya saja, penggunanya ingin menonton video sekaligus melakukan chatting.
Nantinya apabila pengguna Vivo V9 sedang melakukan chat maupun menonton video, namun ingin membuka satu aplikasi lagi maka hanya perlu melakukan gesture 3 jari dengan menyapu atau swipe dari layar bagian atas ke bawah maka secara otomatis layar akan terbagi menjadi dua agar penggunanya dapat menjalankan dua aplikasi sekaligus.
Bahkan ketika penggunanya sedang asik membuka video atau melakukan chat dan ingin membuka satu aplikasi lagi maka tinggal melakukan gesture 3 jari dengan menyapu layar dari atas ke bawah maka secara otomatis beberapa aplikasi yang didukung akan muncul dan penggunanya dapat langsung memilihnya.
Hal ini sebenarnya hampir mirip dengan fitur bawaan Dual-split yang dimiliki oleh sistem operasi Android 7.0 Nougat ke atas. Vivo V9 sendiri telah menggunakan FunTouch berbasiskan Android 8.1 Oreo sehingga telah mendukung Smart Split dengan beberapa aplikasi yang terdiri dari Facebook, LINE, Pesan, WhatsApp, YouTube, Video, MX Player, menonton film & TV, dan streaming video.
Game Mode
Fitur yang satu ini memungkinkan penggunanya tidak terganggu oleh panggilan telepon ketika bermain game. Beberapa mode yang hadir dalam fitur ini terdiri dari Block floating previews, Reject incoming calls, dan Background calls. Bisa dibilang fitur yang satu ini hampir mirip dengan Motorbike Mode agar tidak diganggu ketika sedang melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi.
App Clone
Sejak Vivo V5s, fitur yang satu ini sudah biasa hadir dalam smartphone buatan Vivo, termasuk V9 Dengan hadirnya fitur App Clone ini memungkinkan pengguna Vivo V9 dapat mengaktifkan dua akun aplikasi sekaligus dalam satu smartphone. Beberapa aplikasi yang sudah didukung oleh App Clone ini terdiri dari WhatsApp, LINE, BBM, Zalp, Viber, dan WeChat.
Kesimpulan
Selama seminggu pemakaian Vivo V9 dalam aktivitas sehari-hari, bisa dibilang saya puas menggunakannya, mulai dari daya tahan baterai yang cukup tahan lama, kamera depan maupun kamera belakang yang menarik, dan performa yang baik.
Vivo V9 sendiri unggul dalam hal kamera depan 24 MP, dua kamera belakang 13 MP + 2 MP, RAM 4 GB, ROM 64 GB, sensor fingerprint, dan Face Unlock. Namun absennya fitur NFC dan penggunaan bodi berbahan polycarbonate menjadi kekurangan dari smartphone ini.
Sayangnya saya lebih suka desain bodi belakang V7 dibandingkan V9 karena V7 lebih terlihat kokoh dengan warna matte. Meskipun V9 menggunakan casing polikarbonat dengan cat yang terkesan kaca, namun saya lebih senang melihat V7 yang terlihat lebih kokoh. Dengan harga Rp 3.999.000, Vivo V7 bisa menjadi salah satu smartphone pilihan.
Kelebihan
- Hemat daya baterai
- Layar penuh
- Kapasitas RAM besar
- Penyimpanan file lega
- Foto selfie bagus
- Kamera belakang ganda
Kekurangan
- Mahal
- Tidak ada NFC
- Poni atau notch yang sebenarnya mengganggu
- Bahan polycarbonate