Alasan Xiaomi Mi6 Lebih Baik dari iPhone 7 - Arlina Tech

Alasan Xiaomi Mi6 Lebih Baik dari iPhone 7

Alasan Xiaomi Mi6 Lebih Baik dari iPhone 7

Alasan Xiaomi Mi6 Lebih Baik dari iPhone 7 - Beberapa fitur baru diperkenalkan, seperti anti air, sisi belakang yang mengkurva pada keempat sisinya, hingga dual-camera diyakini bakal membuatnya lebih menarik dibandingkan Android flagship dari merek terkenal.

Alasan Xiaomi Mi6 Lebih Baik dari iPhone 7

Harganya Murah Banget


Harganya Murah Banget

Faktor harga pasti menjadi pertimbangan penting siapa saja yang ingin memberi smartphone. Apalagi smartphone Android, yang begitu cepat perkembangannya. Dalam waktu tiga sampai enam bulan saja, sudah ada tipe baru bermunculan, membuat harga tipe sebelumnya bisa terkoreksi cukup banyak. Ini menjadi salah satu alasan Xiaomi Mi6 lebih baik dari Galaxy S8, atau smartphone unggulan merek lainnya.

Ditawarkan mulai harga Rp4.8 jutaan, kalian saudah mendapatkan HP dengan CPU terbaru dan tergahar, dan bahkan RAM 6GB. Sebagai perbandingan, iPhone 7 resmi dijual di Indonesia bulan April 2017 ini dengan harga mulai Rp12 juta, Galaxy S8 ditawarkan dengan harga termurah Rp10.5 juta, dan LG G6 mulai dibuka pemesanan awalnya 21 April besok dengan harga Rp10 juta.

Membandingkan dengan pesaing sekelasnya, harga Xiaomi Mi6 jelas sangat menggoda. Kameranya selevel iPhone 7, kekuatan CPU-nya bahkan terbutki lebih kencang dari Galaxy S8 Indonesia, dan jelas, dari kelas sensor dual kameranya, LG G6 juga harus mengakui ketertinggalan karena Xiaomi Mi6 menggunakan teknologi yang lebih baru.

Dibekali Kamera Sony Exmor Tercanggih


Ada Kamera Sony Exmor Tercanggih

Di sisi kamera, Xiaomi Mi6 mengggunakan sensor kamera terbaru dari Sony, yaitu Exmor RS IMX386. Bukan hanya satu, melainkan pada konfigurasi dual-camera 12 MP, dengan ukuran sensor masing-masing 1/2.9-inchi, ukuran lensa 27mm, ukuran pixel 1.25 µm bukaan f/1.8, didukung OIS 4-axis. Lensa kedua yang berfungsi memberi dukungan fungsi telephoto ukurannya lebih besar, 52mm, namun ukuran pixelnya hanya 1.0 µm, dengan bukaan f/2.6. Kedua lensa memiliki fokus phase detection, lampu kilat dual-LED (dual tone).

Dengan konfigurasi tersebut, kalian pengguna Xiaomi yang selama ini pasti paham kekurangannya dalam pemotretan low-light, bakal terbayar dengan lensa yang lebih canggih. Lensa yang memiliki bukaan f/1.8 tersebut dipastikan memberi ruang lebih untuk masuknya cahaya. Ditunjang juga adanya optical-image stabilizer, pemotretan dalam kondisi minim cahaya akan terbantu dengan meminimalkan goyangan tangan.

Walaupun teknologi kamera tetap berbanding lurus dengan kualitas software (dan hal ini yang biasanya sangat kurang dari Xiaomi, pemrosesan hasil fotonya), namun di atas kertas konfigurasi kameranya sudah berada di atas Galaxy S8 yang hanya mengajukan satu kamera saja.

Kamera Telephoto untuk Zoom Digital


Kamera Telephoto untuk Zoom Digital

Selain itu, adanya lensa telephoto pada kamera keduanya memungkinkan penggunanya melakukan zoom optic sejauh 2X, atau lossless zoom, selain juga bisa bergantung pada 10X digital zoom seperti yang sudah jamak kita temui dalam tipikal kamera smartphone.

Fitur tersebut akhirnya menempatkan Xiaomi Mi6 ini sebanding dengan Asus Zenfone 3 Zoom, yang juga menerapkan konfigurasi dual-camera yang sama dengan sensor sekundernya untuk fungsi telephoto.

Kamera Telephoto untuk Zoom Digital

Fungsi telephoto itu pun juga menyejajarkannya dengan iPhone 7 Plus (bukan iPhone 7 ya), yang harga termurahnya di Indonesia mencapai Rp14 juta, meskipun secara teknologi, sensor Sony Exmor yang digunakan Apple di iPhone 7 Plus termasuk jadul.

Sama halnya dengan LG G6. Flagship LG ini memanfaatkan dual-cameranya lebih untuk pemotretan wide-angle. Keren sih, namun secara software fitur semacam ini juga memungkinkan dilakukan menggunakan kamera Xiaomi Mi6. Lebih lagi, LG memilih Sony Exmor RS IMX258, sensor Sony dari tahun 2015 lalu, yang mana, jelas di atas kertas jauh di bawah Sony Exmor yang digunakan dalam Xiaomi Mi6

Kembalinya Port Infrared


Kembalinya Port Infrared

Well, sebenarnya kami tidak terlalu peduli sih, namun ketika Xiaomi Mi5s dikonfirmasikan dan membuang port infra merah yang ada dalam Xiaomi Mi5, banyak yang menjadikan hal itu sebagai bahan untuk menjatuhkan Xiaomi Mi5s (termasuk absennya optical image stabilizer pada kameranya).

Xiaomi sepertinya paham dan tidak ingin hanya karena port infra merah, ada yang menganggap Xiaomi Mi6 ini menurun spesifikasinya dari Mi5. Port infrared dikembalikan, di sini, dan posisinya pun sangat pas, berada di tengah pada sisi atas bezelnya, dan membuatnya keseluruhan makin simetris dengan desain Xiaomi Mi6 ini, yang mengingatkan kami pada Galaxy S7.

Bagaimana dengan para pesaingnya? Samsung sendiri sudah merasa port ini tidak berguna, dan membuangnya sejak seri Galaxy S7. Apple sendiri tidak pernah memasukkan port ini dalam list fitur iPhone mereka, dan LG, mereka juga tidak tahan untuk menghapusnya dari LG G6. Jadilah Xiaomi Mi6 satu-satunya flagship tahun 2017 ini yang masih menyediakan fasilitas yang sering menjadi media keisengan kalian ketika berada di ruang tunggu.

Snapdragon 835-nya Versi Terkencang


Snapdragon 835-nya Versi Terkencang

Xiaomi Mi6 yang dikonfirmasikan kemarin menggunakan prosesor terkencang dari Qualcomm, Snapdragon 835. Bahkan Xiaomi tidak menahan keduanya (seperti Samsung pada versi Snapdragon 835 yang menurunkan clock speed prosesornya agar yang Exynos tidak tertinggal), dan langsung bisa dipacu dengan clock speed tertinggi, 2.45GHz (terbagi menjadi dua cluster, dengan satu cluster untuk 4 core prosesor 2.45 GHz Kryo, dan cluster kedua untuk 4 core 1.9 GHz Kryo).

Snapdragon 835 merupakan CPU tercanggih Qualcomm saat ini, dan memiliki banyak teknologi terbaru. Diantararanya, penggunaan prosesor jenis baru, Kryo 200 dengan delapan inti prosesor, dibangun pada manufaktur berteknologi terkecil pada saat ini, proses 10 nm, memungkinkan prosesornya dirancang di atas silikon yang lebih kecil, desain yang revolusioner Fin Field Effect Transistors (FinFET), yang membuatnya lebih efisien hingga 30%, kinerja meningkat 27%, dan lebih irit hingga 40% dibandingkan prosesor Qualcomm sebelumnya.

Bagaimana dengan para pesaingnya? Galaxy S8 sendiri hadir di Indonesia dengan chipset Exynos 8895 Octa, yang kedelapan prosesornya bisa dipacu maksimal pada kecepatan 4×2.3 GHz dan 4×1.7 GHz. Dari kecepatan prosesornya saja, Xiaomi Mi6 sudah unggul dibandingkan prosesor Galaxy S8 Indonesia.

Kemudian dibandingkan dengan chipset Apple A10 Fusion pada iPhone 7 Plus, flagship Xiaomi ini juga unggul di sisi jumlah core, karena prosesor A10 hanya 4 core pada kecepatan 2.34 GHz (2x Hurricane + 2x Zephyr).

Bagaimana dengan lG G6? Bisa kalian kesampingkan saja, karena LG memilih Snapdragon 821, yang notabene kelasnya berada di bawah Snapdragon 835.

CPU-nya Sudah Memecahkan Rekor

CPU-nya Sudah Memecahkan Rekor


Meskipun yang satu ini hanya berdasarkan klaim Xiaomi, namun selama presentasi peluncuran Xiaomi Mi6 kemarin mereka sudah membeberkan berapa kisaran hasil benchmark AnTuTu Xiaomi Mi6 ini. Berapa nilainya? Menurut Xiaomi, Mi6 mampu memberi kalian poin AnTuTu hingga 184 ribuan! Itu di atas Galaxy S8 dan juga iPhone 7, yang rata-rata berada di angka 160 ribuan (untuk Galaxy S8 Exynos), dan 170 ribuan (untuk Galaxy S8 Snapdragon dan iPhone 7 Plus).

CPU-nya Sudah Memecahkan Rekor

enarkah klaim Xiaomi? Berikut satu gambar hasil benchmark Galaxy S8 Exynos, yang menunjukkan nilai 162 ribuan.

Dimensinya Masih Masuk Akal Digunakan Satu Tangan


Satu hal yang membuat Xiaomi Mi6 ini juga lebih menarik dari beberapa flagship lainnya yang berlomba-lomba membesarkan ukuran layar adalah, masih mempertahankan profil yang sama seperti Xiaomi Mi5. Kami merasa layar 5.15-inchi pada Xiaomi Mi5 tersebut sangat pas. Tidak terlalu kecil, tidak terlalu besar. Kalian masih bisa menggunakannya nyaman hanya dengan satu tangan.

Dimensinya Masih Masuk Akal Digunakan Satu Tangan

Resolusinya memang masih sebatas Full HD 1080 x 1920 pixel saja, jauh di bawah standar Quad HD Galaxy S8 atau LG G6. Namun resolusi tinggi justru berimbas pada borosnya baterai, dan kinerja GPU yang berat (ini juga menjelaskan kenapa hasil benchmark Xiaomi Mi6 bisa jauh lebih tinggi dari Snapdragon-nya Galaxy S8).

Xiaomi Mi6 dengan dimensi 145.2 x 70.5 x 7.5 mm dan berat 168 gram (atau 182 gram untuk yang bebahan keramik) lebih kompak dibandingkan para pesaingnya. Galaxy S8 dengan dimensi 148.9 x 68.1 x 8 mm dan berat 155 gram memang tidak berbeda jauh. Namun layarnya 5.8-inchi, yang menjamin jempol bakal bekerja ekstra hanya untuk menjangkau apa yang ditampilkan di sisi atas layar.

iPhone 7 Plus (kami pilih yang plus karena juga membandingkan fitur dual-cameranya) pada dimensi 158.2 x 77.9 x 7.3 mm dan berat 188 gram merupakan yang terbesar, dan juga paling susah dioperasikan dengan satu tangan. Kemudiah LG G6, memang profilnya juga tidak jauh berbeda dari Xiaomi Mi6 pada 148.9 x 71.9 x 7.9 mm dan berat 163 gram. Namun itu pun juga tidak akan menandingi kemudahan pengoperasian layar dengan satu tangan pada Xiaomi Mi6, karena dimensi layar LG G6 juga cukup masif, mencapai 5.7-inchi.

Ada Varian Keramik Berlapis Emas


Ada Varian Keramik Berlapis Emas

Ini juga hanya Xiaomi saja yang memilikinya. Seperti Xiaomi Mi Mix yang dijual akhir tahun lali, ada edisi spesial Xiaomi Mi6 yang menggunakan bahan keramik, panel belakang mengkurva pada keempat sisinya, serta lapisan emas 18K pada cincin kameranya, dengan storage 128GB dan RAM 6GB, yang ditawarkan dengan harga CNY 2,999 (atau sekitar Rp5.7 jutaan).

Bahkan varian termahal Xiaomi Mi6 ini pun harganya tetap lebih murah dibandingkan varian termahal Galaxy S8, iPhone 7 Plus, atau pun juga LG G6. Kemudian mengenai varian keramik, material yang sudah terbukti kokoh dan tahan goresan ini pun juga menjadi satu-satunya di kelas smartphone flagship.

Xiaomi Pertama dengan Dual-Speaker


Xiaomi Pertama dengan Dual-Speaker

Xiaomi Mi6 juga menjadi Xiaomi pertama yang menerapkan konfigurasi dual-speaker. Bukan, bukan dua speaker di sisi bawah, karena beberapa kisi-kisi lubang di samping kiri-kanan port USB Type-C di sisi bawah bezelnya tersebut salah satunya digunakan untuk lubang mic.

Seperti pada iPhone 7, kisi-kisi speaker di sisi bawah yang ada pada kedua sisi, itu pun sebenarnya hanya satu saja yang digunakan untuk speaker, karena satunya untuk menyembunyikan lubang mic (tujuan ada dua kisi-kisi speaker, agar lebih simetris). iPhone 7 sendiri memanfaatkan earpiece di atas layar untuk speaker kedua, dan menghasilkan efek stereo. Xiaomi menggunakan cara yang sama seperti Apple, dan karena hal ini memberi penggunanya efek stereo.

Bagaimana dengan Galaxy S8? Hanya ada satu speaker. Sama halnya dengan LG G6. Bahkan LG V20 yang dirilis tahun lalu ternyata memiliki fungsi dual-speaker, walaupun kalian butuh sedikit langkah ngoprek untuk mengaktifkannya.

Kapasitas Baterainya Terbesar


Kapasitas Baterainya Terbesar

Dan terakhir, apa yang membuat Xiaomi Mi6 ini lebih baik dari flagship tetangga adalah kapasitas baterainya. Dengan baterai berkapasitas 3350-mAh, non-removable, dan mendukung fast-charging (Quick Charge 3.0), Xiaomi Mi6 otomatis menjadi Android flagship 2017 berkapasitas baterai tertinggi kedua setelah Galaxy S8+ (yang kapasitasnya 3500-mAh).

Namun dengan Galaxy S8+ berlayar 6.2-inchi yang lebih mirip sebuah tablet, kami sedikit ragu menempatkannya dalam perbandingan ini. Dua pilihan lainnya, seperti iPhone 7 Plus dan LG G6, kapasitas baterainya pun hanya 2900 mAh dan 3300 mAh.
Please write your comments