Kehadiran smartphone replika sudah hadir cukup lama dengan berbagai kualitas dan harga yang berbeda–beda.
Salah satu model smartphone replika yang sudah cukup banyak bisa kamu temukan di Indonesia merupakan smartphone HDC. Buat kamu yang belum tahuu mungkin bertanya sebenarnya apa itu HDC? Apakah sama dengan label DoCoMo yang juga sering ditemukan?
HDC adalah produsen smartphone yang menghadirkan barang replika atau tiruan super copy dengan tingkat kemiripan yang sangat akurat. Dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah, kamu bisa seperti memegang smartphone kelas premium. Bagaimana tidak, kamu bias memiliki smartphone mirip iPhone 7 atau Galaxy S8 dengan harga sekitar 1,5 jutaan saja.
Hal ini tentu menjadi daya tarik utama para pengguna yang membeli smartphone HDC. Memang belakangan ini smartphone harga murah sudah bagus – bagus, namun smartphone kelas atas dan premium juga menjadi lebih mahal. Sebagian orang mungkin merasa tidak sabar menunggu harga smartphone tersebut turun dan memilih untuk membeli produk HDC.
Smartphone buatan HDC memang saya akui punya tampilan yang sangat mirip sekali baik luarnya bahkan hingga sisi software. Buat orang awam pastinya akan sangat kesulitan untuk memberdakan antara smartphone HDC dan original karena hampir semua bagian dibuat replikanya.
Tentu saja performa dari smartphone tersebut tidak akan menyaingin aslinya, namun masih bisa dikatakan cukup sesuai dengan harga yang dibandrol. HDC memang membuat smartphone replika, namun produsen satu ini tetap mengedepankan soal performa tinggi sehingga para penggunanya dapat tetap memainkan game HD dengan cukup lancar.
Saat artikel ini diturunkan, produk yang cukup laku merupakan HDC iPhone 7 Plus dan HDC Samsung Galaxy S8. Hampir semua bagian ditiru dengan baik mulai dari App Store di iPhone maupun fitur Bixby di Galaxy S8. Walaupun begitu tentu saja ada kelemahan iPhone HDC atau smartphone Android HDC lainnya.
Perbedaan iPhone HDC dengan yang original cukup sulit dibandingkan kalau kamu belum pernah menggunakan perangkat iOS. Tampilan App Store di iPhone HDC memang sangat mirip, namun itu sebenarnya aplikasi buatan yang terhubung ke Google Play Store.
Untuk HDC Galaxy S8 juga tidak mudah ditambah lagi keduanya memang berdasar pada sistem operasi Android. Kamu harus melihat contoh Galaxy S8 asli baik itu secara langsung atau melalui internet untuk bisa melihat perbedaan–perbedaan yang kecil yang bisa ditemukan di antara keduanya.
Satu hal yang bisa pasti dibedakan saat ini adalah jenis lampu LED flash, pada yang asli akan ada dua atau empat jenis sedangkan versi HDC hanya satu saja seperti kebanyakan smartphone. Selain itu akan cukup sulit untuk membedakan sekilas antara produk HDC dengan yang original sehingga kiat harus memperhatikannya lebih teliti lagi dibandingkan jenis replika lain.
Pastinya kelemahan dari iPhone HDC, Galaxy HDC, maupun smartphone replika lainnya terletak pada dukungan jangka panjang yang akan kamu dapatkan nantinya. Jarang sekali smartphone replika mendapatkan pembaruan sistem operasi yang dirasa cukup penting dalam soal menambal celah keamanan hingga penambahan fitur baru.
Walaupun smartphone replika dari HDC terasa menggiurkan, saya tetap menyarankan untuk membeli produk asli karena kamu pastinya ingin punya smartphone yang tahan lama, nyaman digunakan, dan mudah mencari service center jika terjadi suatu kerusakan atau hal lainnya.