Di lain pihak, HMD Global selaku pemegang lisensi merek smartphone Nokia makin menunjukkan keseriusannya memasarkan smartphone baru mereka ke pasar lokal, dengan meresmikan pabrik perakitan smartphone Nokia di Indonesia. Proses perakitan ini sendiri bekerjasama dengan PT Sat Nusapersada Tbk, yang memang sudah memiliki fasilitas perakitan smartphone di Batam.
Langkah ini mutlak diperlukan untuk memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Kementrian Perindustrian, yaitu produsen gadget 4G harus memenuhi TKDN minimal 30% agar mereka bisa menjual perangkat produksinya secara resmi di Indonesia.
Masih belum diketahui, seri perangkat Nokia apa saja yang sudah dirakit di pabrik Sat Nusapersada itu. Namun dengan sudah berlakunya sertifikat penjualan Nokia 3, 5 dan 6, kami menduga ketiga tipe tersebut yang akan dijual dalam waktu dekat ini.
HMD Global sendiri berencana menggelar acara peluncuran serangkaian smartphone mereka pada 14 September 2017 mendatang, dan saat itulah kita bisa memastikan tipe saja yang bakal diboyong ke Indonesia dan dipasarkan melalui jalur Erajaya Group. Semoga saja, Nokia 8 ini termasuk diantaranya.
Spesifikasi Nokia 8
- Chipset: 64-bit Qualcomm MSM8998 Snapdragon 835, dengan prosesor Octa-core Kryo 280, 4x 2.45 GHz ARM-Cortex-A73 custom, + 4x 1.9 GHz ARM-Cortex-A53
- GPU: Adreno 540 dengan 256 ALU serta kecepatan 710MHz
- Layar: 5.3-inchi Quad HD IPS (1440 x 2560-pixel / 254ppi), dengan lapisan kaca 2.5D, berpelindung Corning Gorilla Glass 5
- Memory: 4GB LPDDR4X RAM
- Storage: 64GB UFS 2.1 dan 128FB UFS 2.1 khusus warna Gloss Blue, plus slot micro SD menyatu dengan slot kartu SIM kedua (hybrid), mendukung hingga 256GB.
- Kamera utama #1: Dual-camera, sensor CMOS 13-megapixel dengan ukuran piksel 1.12um, bukaan lensa f/2.0 serta field of view 76.9o. Didukung teknologi autofocus Phase Detect, Optical Image Stabilization, ada sensor pemindai jarak infra merah, dan Dual LED flash. Mampu merekam video pada kualitas 2160p@30fps dan 1080p@30fps.
- Kamera utama #2: Dual-camera 13-megapixel kedua menggunakan sensor monokrom.
- Kamera depan: 13-megapiksel dengan besar piksel 1.12um, bukaan lensa f/2.0, lensa wide-angle 78.4o, teknolofi autofocus PDAF. lampu flash menggunakan layar (display flash), mampu merekam video pada kualitas 1080p@30fps
- Baterai: 3,090mAh (non-removable), ada fitur fast battery charging Quick Charge 3.0.
- OS: Android 7.1 Nougat, Stock Android UI
- Dimensi: 151.5mm x 73.7mm x 7.9mm
- Berat: 160gram
- Jaringan: Cat9, 3CA, hingga kecepatan maksimal unduh dan unggah 450Mbps DL/50Mbps UL, 3G / 2G (dual SIM hybrid), mendukung 4G+ VoLTE
- Radio FM: Belum diketahui, ada port audio 3.5mm, ada 3 mic untuk penerapan teknologi OZO spatial
- Konektivitas: Wi-Fi 802.11 b, g, n, ac / USB 3.1 Type-C 1.0 / USB Host / USB OTG / Bluetooth 5.0 / A-GPS dengan dukungan satelit GLONASS dan BDS, NFC
- Sensor: Fingerprint (pada tombol Home), Ambient light sensor, Proximity sensor, Accelerometer, E-compass, Gyroscope, Hall sensor, Barometer
- Fitur: Splashproof (IP54), anti hujan atau cipratan air
- Warna: Tempered Blue, Polished Blue, Steel, Polished Copper
Seperti yang pernah kami tuliskan sebelumnya, Nokia 8 ini begitu memikat desainnya. Bahasa desain HMD jelas terlihat. Sederhana, keempat sisinya mengkurva, garis antena yang tersamarkan dengan baik pada keempat sisinya, karena menggunakan warna yang sama dengan warna casingnya yang full metal berbahan aluminium unibody (bahkan punya sertifikat anti cipratan air/splashproof IP54), modul kamera dual-nya yang rata dan tidak menonjol memberi estetika baik, serta pengaturan tombol kapasitif dan tombol fisik Home yang mengacu pada beberapa merek yang sudah familiar (tombol Back di sebelah kiri).
HMD juga menyebutkan jika mereka mendesain Nokia 8 dengan dukungan banyak saluran pembuangan panas di sekujur tubuhnya, untuk meminimalkan panas. Kami rasa Snapdragon 835 dengan teknologi 10nm sudah cukup adem, namun Nokia sudah memikirkan langkah antisipasi, mungkin untuk menghindari jika terjadi panas berlebihan.
Konfigurasi dual-cameranya meskipun berhubungan dengan selera, karena penulis pribadi menyukai adanya lensa wide-angle, di sini mereka memberikan satu sensor warna dan satu sensor monokrom. Masing-masing 13 megapiksel. Pengaturan tersebut biasa digunakan Huawei untuk Android mereka, dan Xiaomi pun pernah menggunakannya.
Dibandingkan sensor dengan lensa telefoto, sensor monokrom menjanjikan detail yang lebih baik, karenna memang tidak memerlukan lapisan bayer layer untuk menyaring warna yang masuk ke sensor. Melengkapinya ada teknologi fokus phase detection (PDAF), yang hebatnya, kamera depannya pun juga punya PDAF. Selain itu, kedua lensa utamanya menggunakan bukaan F2.0 dari vendor asal Jerman yang namanya sudah tidak diragukan lagi di dunia optik kamera. ZEISS dulu juga sempat bekerjasama dengan Nokia dalam membangun kamera PureView pada seri Lumia.
Kemudian satu fitur unik yang dipopulerkan melalui Nokia 8 “bothie.” Fitur ini memungkinkan pengguna mengambil foto/video bersamaan menggunakan kamera depan dan belakang (gabungan kata both dan selfie). Kalian juga bisa langsung live-streaming ke Periscope dan Facebook dari aplikasi kameranya, sesuatu yang pasti banyak dicari oleh generasi milenial dewasa ini yang hobi live-streaming.
Nokia 8 juga bakal menarik bagi para audiophile, dengan adanya OZO spatial, yang diklaim memberi pendengar distribusi yang lebih akurat dari suara yang dihasilkan selama perekaman. Fitur ini memungkinkan Android Nokia merekam audio melalui beberapa microphone sekaligus. Jika tipikal smartphone memiliki setidaknya dua microphone (satu untuk noise cancellation), maka spec Nokia 8 ini memiliki tiga mic. Dan ya, Nokia 8 menjadi yang pertama menerapkan teknologi ini. Audio 3600 OZO spatial menjanjian video dengan kualitas vieo yang lebih baik.