Tapi, sejak adanya pembaruan algoritma Instagram, kita semakin sulit untuk meningkatkan engagement dengan publik. Seperti apa perubahan algoritma Instagram? Berikut ini yang perlu kamu perhatikan dari perubahan algoritma Instagram agar tetap eksis!
Post Exposure
Setelah mengunggah foto terbaru, konten kita hanya akan disebar ke 10% pengguna dari jumlah follower kita. Jika konten tersebut mendapatkan engagement yang besar dan dirasa layak, maka nantinya Instagram akan menyebarkan konten kita ke 90% audiens yang belum melihat.
Untuk mengakali post exposure ini, terus berinteraksi dengan saling melakukan like dan comment antar pengguna dapat membuat akun kita tetap “hidup”. Selain itu, mengubah akun menjadi business account juga bisa menjadi solusi yang efektif. Karena dengan berpindah ke akun bisnis, kita bisa mendapatkan fitur tambahan seperti melihat statistik konten kita serta jam-jam aktif pengguna. Sehingga kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk memposting konten.
Comment
Perubahan algoritma Instagram terbaru mengharuskan kita untuk merespon komentar di konten kita dengan segera, yakni hanya dalam waktu 60 menit! Karena komentar tersebut akan masuk kedalam kolom following activity pada bagian kolom likes. Jika lebih dari waktu tersebut, maka potensi konten kita untuk dilihat pengguna lain akan menurun.
Dan yang terpenting, pada algoritma terbaru Instragram, sebuah komentar akan dihitung sebagai engagement jika berisi minimal 4 kata atau lebih. Sehingga, menurut algoritma Instagram, komentar yang berisi satu kata seperti “nice”, “love it!”, “keren” dan sebagainya tak lagi dihitung sebagai engagement.
Caption
Hindari mengedit caption dalam waktu 24 jam setelah foto di-posting. Karena hal itu termasuk ke dalam perubahan algoritma Instagram yang paling signifikan. Sebelum klik tombol share, pastikan dulu caption yang kita buat sudah sesuai atau belum. Karena dengan mengganti caption, akan sangat berpengaruh terhadap statistik pada konten yang kita posting. Jika kita langsung mengedit caption setelah diunggah, kesempatan untuk dilihat lebih banyak pengguna akan berkurang cukup drastis. Sebisa mungkin hindari memposting ulang konten yang telah kita hapus. Bukan hanya dianggap spamming, tapi juga menurunkan engagement dengan publik.
Hashtag
Ada perubahan yang cukup signifikan tentang hashtag pada algoritma terbaru Instagram. Jika sebelumnya kita dapat memakai maksimal 30 hashtag pada satu konten, kini penggunaan 30 hashtag atau penggunaan hashtag yang sama selama satu bulan bisa dianggap spamming atau shadow banning, lho! Kini penggunaan hashtag yang efektif hanya berjumlah 5 hashtag yang berbeda saja. Penggunaan hashtag di kolom komentar pun kini sudah tidak sepenuhnya efektif.
Agar konten kita tetap dapat terlihat oleh pengguna berdasarkan hashtag, gunakan hashtag yang jumlahnya berkisar antara 10 ribu hingga 500 ribu. Jika terlalu banyak bahkan hingga jutaan yang sudah menggunakannya, kemungkinan konten kita untuk dilihat dan muncul di explore sangat kecil. Selain itu, dikhawatirkan konten kita mudah “tenggelam”.
Instagram Stories
Tak ketinggalan, Instagram stories pun menjadi faktor penting untuk kita dalam meraih engagement. Secara tidak langsung, dengan membagikan stories yang menarik, kita bisa membuat orang lain tertarik untuk mengunjungi profil kita. Selain itu, dengan adanya fitur highlight stories, kita bisa memanfaatkannya dengan membuat konten-konten yang lebih kreatif. Seperti serial video atau animasi, stop motion, tutorial singkat, dan sebagainya. Semakin kreatif dan bernilai bagi orang lain, maka semakin besar pula respon yang diberikan oleh publik.