BLITS, mobil listrik buatan anak bangsa siap membuktikan kemampuan performa. Mobil hasil kolborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan Universitas Budi Luhur itu ditargetkan mampu ikut di ajang reli paling berat, Dakar untuk musim 2019.
Tapi, sebelum turun ke kompetisi yang sesungguhnya, BLITS terlebih dahulu melakoni turing nusantara dengan menempuh jarak 15.000 kilometer. DI sini, selain menguji performa, tim juga akan membuktikan kualitas mobil listrik buatan Indonesia yang selama ini dipandang sebelah mata.
“Kami ingin menguji secara ekstrim. Sekuat apa komponen-komponen yang murni kami buat sendiri, sekaligus untuk menghilangkan stigma bahwa buatan Indonesia itu buruk,” kata Direktur Eksekutif PUI-SKO ITS Surabaya, Muhammad Nur Yuniarto, saat ditemui dalam acara peluncuran PLN BLITS Explore Indonesia di Kampus ITS Keputih-Sukolilo, Surabaya, Senin (30/7) malam.
Bukan tanpa alasan, Nur menganggap masih ada masyarakat Indonesia yang mencibir soal kemampuan anak bangsa dalam mengembangkan komponen inti mobil listrik, termasuk baterai dan motor listriknya.
“Karena selama ini banyak yang mencibir bahwa komponenmu jelek, tidak sesuai standar dan sebagainya. Kami akan buktikan bahwa komponen yang kami buat mandiri tidak sesuai dengan stigma yang mereka pikirkan,” papar Nur.
Tak hanya menjadi ajang pembuktian kualitas dan performa mobil listrik BLITS, uji jalan belasan ribu kilometer ini juga jadi ajang untuk edukasi soal kendaraan ramah lingkungan.
“Kami ingin mengedukasikan kembali kendaraan berbahan bakar listrik kepada masyarakat. Bahwa kendaraan listrik itu ada, kita mempunyai sistemnya dan dapat membuatnya sendiri secara berkualitas,” Nur manambahkan.
Sementara itu, PLN BLITS Explore Indonesia ini tak hanya menguji mobil listrik BLITS tapi juga model kendaraan hybrid dan motor listrik.